Kalimantan Tengah menjadi salah satu sektor perkebunan sawit, "Penyumbang devisa terbesar diluar sektor tambang"

 

Berita : Seputar Palangkaraya / Opini-Berita

Palangkaraya – Gubernur Kalimantan Tengah H. sugianto Sabran membuka secara resmi forum diskusi yang bertema “prospek perkebunan kelapa sawit pasca undang-undang cipta kerja” yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha kelapa sawit Indonesia (GAPKI), yang bertempat di SwissBell Hotel Danum Palangkaraya, senin (5/2/2024).

Sejauh ini kalimantan tengah memang sudah digadang-gadang akan menjadi salah satu provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia. Kelapa sawit juga telah menjadi salah satu komoditi ekspor terbesar beriringan dengan tekstil dan karet. Kalimantan tengah memiliki luas wilayah 153.568 km2 atau lebih dari 15 juta hektare yang terdiri dari 13 kabupaten dan 1 kota, yang merupakan provinsi terluas di Indonesia.

Berdasarkan beberapa data yang diperoleh dari Ditjen Perkebunan, membeberkan bahwa luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan tengah hingga tahun 2022 seluas 1,9 juta hektare, dimana terdapat kurang lebih 330 ribu hektare merupakan perkebunan rakyat dan selebihnya sebanyak 1,5 juta hektare yakni perkebunan milik perusahaan. Data tersebut memberikan kesimpulan menarik, bahwa perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh kalimantan tengah menduduki posisi ketiga perkebunan sawit terluas setelah riau dan kalimantan barat.

Pemerintah Kalimantan tengah memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh GAPKI cabang kalteng, ini disampaikan dalam sambutan Gubernur Kalteng pada pembukaan agenda tersebut.

Pembangunan daerah membutuhkan peran para pengusaha, dengan investasi yang dibangun oleh mereka dan dikolaborasikan dengan program pemerintah demi mewujudkan kalteng yang lebih baik, lapangan kerja yang luas, mengurangi angka kemiskinan, membangung SDM, membangun infrastruktur dan lain sebagainya.

Namun tidak semua masyarakat menyambut baik adanya perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil pengakuan sebagian pemuda kalimantan tengah, mereka mengaku bahwa dengan adanya perusahaan kelapa sawit yang tersebar di kalimantan  Tengah membuat para pemuda cukup kesulitan dan terhambat dalam mengeksplorasi wilayah-wilayah kelahiran mereka. Mereka juga mengaku, bahwa para pemuda kalimantan tengah telah diperbudak di negeri mereka sendiri karena sebagian besar investor yang ada di kalimantan tengah bukanlah putra daerah kalteng. meskipun secara sadar mereka tahu bahwa perusahan telah memberikan dampak besar terhadap pembangunan dan ekonomi kalimantan tengah.

Banyaknya konflik agraria mendorong gubernur untuk menyampaikan dalam sambutannya agar para investor tetap menjalankan roda bisnis dengan bersih dan taat undng-undang, misalkan dengan memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan hasil plasma sebanyak 20%, agar tidak terjadi konflik antara perusahaan dan masyarakat.

Perkebunan sawit telah menyumbangkan devisa terbesar diluar sektor tambang, penyerap tenaga kerja dan sebagai penggerak ekonomi daerah. Perlu kita ketahui bahwa di tahun 2022 penerimaan devisa kelapa sawit nasional yang telah diperoleh oleh negara yakni mencapai 39 miliar dolar atau kisaran 600 triliun, angka ini menjadi angka tertinggi sepanjang perusahaan sawit memberikan kontribusinya kepada negara. Hingga di tahun 2023 ekspor produksi kelapa sawit diperkirakan mencapai 33,12 juta ton dengan nilai ekspor 30,7 miliar dolar atau kisaran 476 triliun.

Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat juga pemerintah berharap supaya diskusi yang dibangun menghasilkan langkah serta solusi kongkret dalam upaya memajukan kalimantan tengah terkhusus di sektor pertanian.

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama